REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai kunjungan pakar IT Roy Suryo dan dr Tifauzia Tyassuma ke makam kakek dan neneknya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Roy dan dr Tifa merupakan pihak yang menuding Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memiliki ijazah palsu.
"Menanggapi pertanyaan dari rekan-rekan wartawan soal kunjungan bapak Roy Suryo dan Ibu dr Tifa ke makam kakek nenek saya di Karanganyar. Saya atas nama pribadi dan keluarga, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Roy Suryo dan Ibu dr Tifa yang sudah sengaja datang melakukan ziarah kubur dan mendoakan kakek kenek kami tercinta yang telah tiada," kata Gibran dalam siaran pers kepada Republika di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Putra sulung Jokowi itu menegaskan, makam tersebut memang benar menjadi tempat peristirahatan keluarga besarnya. Sehingga makam selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin berziarah. "Makam tersebut adalah makam keluarga, siapa pun boleh melakukan ziarah kubur dan mendoakan almarhum kakek dan almarhumah nenek kami," kata Gibran.
Pada Kamis (9/10/2025), Roy Suryo dan dr Tifa mengunjungi makam Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Video kunjungan ke makam kakek dan nenek Gibran itu ditayangkan akun Youtube @ReflyHarunOfficial hingga viral di media sosial.
Dalam video tersebut, baik Roy dan Tifa meragukan silsilah keluarga Jokowi. "Pada 30 Desember 1940, sementara Pak Joko Widodo lahir 21 Juni 1961. Berarti Pak Widhiatno, seandainya dia adalah bapak dari Jokowi, masih berusia 19 tahun ketika itu. Kan nggak lazim ya?" katanya.