The Fed Tahan Suku Bunga Acuan di Juli 2025, Risiko Inflasi Dinilai Masih Tinggi

23 hours ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 REUTERS/Joshua RobertsJerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts

Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), mempertahankan suku bunga acuan 4,25-4,50 persen pada Rabu (30/7) waktu setempat. Namun, pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, justru mengikis harapan bahwa penurunan suku bunga akan dimulai pada September. Hal ini berpotensi memicu kemarahan Presiden Donald Trump yang sebelumnya mendesak penurunan bunga secara cepat dan signifikan.

Dilansir Reuters, Powell menegaskan bahwa fokus utama The Fed adalah mengendalikan inflasi, bukan mengakomodasi permintaan Trump terkait penurunan biaya pinjaman pemerintah atau suku bunga. Ia menyebutkan bahwa risiko tekanan inflasi dari kebijakan perdagangan dan kebijakan lainnya yang diambil oleh pemerintahan Trump masih terlalu tinggi untuk memungkinkan pelonggaran kebijakan moneter saat ini.

Meski masih ada dua bulan penuh sebelum pertemuan The Fed berikutnya pada 16–17 September, Powell menyatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap awal memahami dampak kebijakan baru Trump, termasuk revisi tarif impor, terhadap inflasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

"Ini masih tahap yang sangat awal," kata Powell dalam konferensi pers.

Komentar tersebut membuat investor mengurangi ekspektasi bahwa akan ada penurunan suku bunga pada September menjadi kurang dari 50 persen, dari sebelumnya hampir 70 persen sebelum pertemuan ini dimulai.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, sementara indeks saham S&P 500 dan Dow Jones ditutup sedikit melemah.

 Carlos Barria/ReutersDonald Trump dan Jerome Powell Foto: Carlos Barria/Reuters

Menurut Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank, Powell memberikan sinyal bahwa The Fed akan menunggu dan melihat dampak tarif terhadap inflasi sebelum mengambil langkah. Ia memproyeksikan penurunan suku bunga baru akan dilakukan pada pertemuan terakhir di bulan Desember.

"Jika tingkat pengangguran tetap stabil dan tarif mendorong inflasi naik, akan sulit membenarkan pemangkasan bunga dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Keputusan kebijakan terbaru The Fed diambil melalui pemungutan suara 9–2, yang tergolong langka di lembaga yang biasa mengambil keputusan secara konsensus. Dua gubernur The Fed diketahui menyatakan dissent untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun.

Trump sempat menyindir Powell dengan julukan "Terlalu Lambat" karena menolak menurunkan suku bunga. Namun Powell mengatakan bahwa ia berharap bisa membuat keputusan yang tepat waktu, tidak terlalu cepat sehingga inflasi kembali muncul, dan tidak terlalu lambat hingga pasar tenaga kerja terganggu.

Read Entire Article