Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump pada Kamis menyatakan bahwa upaya untuk menemukan beberapa jenazah sandera yang ditawan di Gaza oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas akan "sedikit sulit."
"Beberapa (jenazah) akan sedikit sulit ditemukan, tetapi kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa," kata Trump dalam rapat kabinetnya.
Ia mencatat ada sekitar 28 orang yang meninggal dan masih berada di Jalur Gaza.
Mengutip sumber yang mengetahui masalah itu, Wall Street Journal pada Kamis melaporkan bahwa Hamas mengatakan mereka memerlukan waktu sedikitnya 10 hari untuk menemukan jasad sandera Israel yang tewas.
Pada 29 September, Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri konflik Gaza. Usulan tersebut antara lain menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.
Rencana itu juga menetapkan bahwa gerakan Hamas dan faksi-faksi lain harus keluar dari pemerintahan Gaza, yang selanjutnya akan diserahkan kepada "komite Palestina yang teknokratis dan apolitis" yang diawasi oleh dewan internasional pimpinan Trump.
Pada Rabu, Trump mengatakan kedua pihak yang bertikai telah menandatangani tahap pertama perjanjian damai Gaza, yang menyepakati agar Hamas membebaskan semua sandera dan Israel menarik pasukannya.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sekjen PBB kirim surat ke Trump sebelum pengumuman kesepakatan Gaza
Baca juga: Hamas: Gencatan senjata belum ditandatangani karena isu daftar tahanan
Penerjemah: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.