3 Alasan Sound Horeg Diharamkan secara Syariat Berdasarkan Fatwa MUI Jatim

1 month ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
3 Alasan Sound Horeg Diharamkan secara Syariat Berdasarkan Fatwa MUI Jatim Sound Horeg haram(Dok. MUI Jatim)

DALAM beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg semakin marak di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Dengan dentuman bass yang menggema dan sistem audio berdaya tinggi, aktivitas ini seringkali menjadi bagian dari hajatan, arak-arakan, hingga kompetisi antar pemilik sound system.

Namun, maraknya penggunaan sound horeg mengundang keprihatinan berbagai kalangan, terutama Majelis Ulama Indonesia (MUI). Melalui kajian mendalam, sejumlah MUI daerah, seperti MUI Jawa Timur, akhirnya mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg dalam konteks tertentu. Apa dasar hukum Islamnya? Mengapa ini penting untuk diketahui oleh umat?

Apa Itu Sound Horeg?

Istilah sound horeg merujuk pada sistem pengeras suara dengan tingkat volume ekstrem, yang umumnya dipasang di atas kendaraan (truk atau pikap) dan digunakan dalam kegiatan publik. Kata "horeg" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti bergetar—menggambarkan getaran fisik akibat kekuatan suara yang dihasilkan.

Sistem ini bisa menghasilkan dentuman bass hingga 130 desibel atau lebih, jauh melampaui batas aman bagi pendengaran manusia.

Fatwa MUI: Haram dengan Syarat

Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur secara resmi menerbitkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg dalam kondisi-kondisi berikut:

1. Mengganggu Ketenteraman dan Kesehatan Publik

Dalam Islam, menjaga hak orang lain atas ketenangan dan kenyamanan adalah prinsip penting. Aktivitas yang menimbulkan kebisingan ekstrem sehingga mengganggu ibadah, istirahat, atau aktivitas masyarakat dikategorikan sebagai perbuatan dharar (membahayakan) dan idhāʾ (mengganggu), yang hukumnya haram.

“Janganlah seseorang di antara kalian mengganggu saudaranya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Identik dengan Maksiat dan Syi’ar al-Fussaq

Sound horeg sering digunakan dalam konteks yang tidak sesuai dengan syariat, seperti pertunjukan joget bebas, campur baur laki-laki dan perempuan, pakaian terbuka, serta konsumsi alkohol. Aktivitas semacam ini termasuk dalam kategori syi’ar al-fussaq (simbol perilaku orang fasik), yang wajib dihindari oleh umat Islam.

3. Pemborosan dan Penyia-nyiaan Harta

Membangun dan merakit sistem sound horeg bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah. Ketika hal ini tidak membawa manfaat yang sepadan bagi agama, akal, atau masyarakat, maka termasuk dalam kategori tabdzir (pemborosan) dan idhā’atul māl (menyia-nyiakan harta), yang juga dilarang dalam syariat.

Bukan Haram Mutlak, Tapi Kontekstual

Perlu dicatat bahwa fatwa MUI tidak mengharamkan seluruh jenis sound system. Hukum menjadi haram bila digunakan secara tidak tepat, seperti:

  • Melebihi batas volume wajar.
  • Mengganggu masyarakat sekitar.
  • Digunakan dalam acara maksiat.
  • Tidak ada manfaat sosial atau spiritual.

Sebaliknya, penggunaan sound system dalam skala wajar dan untuk kegiatan positif seperti dakwah, pengajian, atau peringatan hari besar Islam tidak termasuk yang diharamkan.

Penutup: Menimbang Maqashid Syariah

Fatwa MUI mengenai sound horeg lahir dari pendekatan maqashid syariah (tujuan-tujuan utama syariat Islam), yakni:

  • Menjaga agama (hifzh al-dīn)
  • Menjaga akal (hifzh al-‘aql)
  • Menjaga harta (hifzh al-māl)
  • Menjaga keturunan dan kehormatan (hifzh al-nasl)
  • Menjaga jiwa dan kesehatan (hifzh al-nafs)

Dalam konteks ini, membatasi atau melarang penggunaan sound horeg yang merusak sejalan dengan nilai-nilai tersebut. Umat Islam diajak untuk lebih bijak dalam memilih bentuk hiburan yang tidak hanya meriah, tetapi juga berkah dan beradab. (Z-10)

Referensi

  • Fatwa MUI Jawa Timur No. 1 Tahun 2025
  • Kaidah fiqh: “La dharara wa la dhirar” (Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain)
  • HR. Bukhari, HR. Muslim
  • Kompilasi Bahtsul Masail Pondok Pesantren Jawa Timur
Read Entire Article