ADB Ramal Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% Tahun Ini

1 month ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
ADB Ramal Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% Tahun Ini Ilustrasi(Antara)

BANK Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memproyeksikan perekomian Indonesia akan tumbuh 5,0% pada tahun ini. Prakiraan tersebut tak berubah dari yang telah dirilis oleh lembaga tersebut sebelumnya. 

Dalam Asian Development Outlook (ADO) edisi Juli 2025 yang dirilis pada Rabu (23/7), ADB memperkirakan Indonesia mampu tetap mencapai pertumbuhan 5,0% pada tahun ini meski ada indikasi pelemahan kinerja ekspor. Sedangkan di tahun depan, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,1%.

"Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama, sementara pertumbuhan investasi melambat," tulis laporan ADB. 

Untuk menjaga laju pertumbuhan, pemerintah Indonesia menaikkan target defisit fiskal 2025 menjadi 2,8% dari PDB dan meluncurkan paket stimulus, termasuk bantuan pangan, transfer tunai, dan subsidi transportasi.

Program makan gratis sedang dipercepat pelaksanaannya untuk menjangkau 82,9 juta orang. Sebagai dukungan, otoritas moneter secara bertahap melonggarkan kebijakan karena risiko terhadap stabilitas harga dinilai tetap rendah.

Adapun data impor April dan Mei menunjukkan kemungkinan adanya rebound dalam permintaan domestik. Namun demikian, produksi industri yang lesu, penciptaan lapangan kerja formal yang lemah, dan investasi swasta yang lambat dapat menjadi hambatan bagi prospek pertumbuhan, ditambah dengan risiko eksternal baru yang berpotensi menambah tekanan.

Secara umum, ADB turut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik untuk tahun ini dan tahun depan. Penurunan itu didorong oleh ekspektasi menurunnya ekspor akibat tarif AS yang lebih tinggi dan ketidakpastian perdagangan global, serta melemahnya permintaan domestik. 

ADB memperkirakan ekonomi kawasan akan tumbuh 4,7% tahun ini, turun 0,2 poin persentase dari proyeksi April. Proyeksi untuk tahun depan juga diturunkan menjadi 4,6% dari sebelumnya 4,7%*.

Dapat semakin memburuk

ADB memperkirakan prospek Asia dan Pasifik dapat memburuk lebih lanjut jika terjadi peningkatan tarif AS dan ketegangan dagang. Risiko lainnya termasuk konflik dan ketegangan geopolitik yang dapat mengganggu rantai pasok global dan meningkatkan harga energi, serta penurunan pasar properti Tiongkok yang lebih buruk dari perkiraan.

"Asia dan Pasifik telah menghadapi lingkungan eksternal yang semakin menantang tahun ini. Namun prospek ekonomi telah melemah akibat risiko yang meningkat dan ketidakpastian global," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park melalui keterangan pers.

"Ekonomi di kawasan ini harus terus memperkuat fundamental mereka dan mendorong perdagangan terbuka serta integrasi regional untuk mendukung investasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan," lanjutnya.

Adapun pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan 4,7% tahun ini dan 4,3% tahun depan. Stimulus kebijakan untuk konsumsi dan aktivitas industri diperkirakan akan mengimbangi kelemahan sektor properti yang berkelanjutan dan ekspor yang melemah.

India sebagai ekonomi terbesar kedua di kawasan, diperkirakan tumbuh 6,5% tahun ini dan 6,7% tahun depan, turun masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari proyeksi April, karena ketidakpastian perdagangan dan tarif AS yang lebih tinggi berdampak pada ekspor dan investasi.

Memangkas proyeksi perekonomian

Berbeda dengan ADB, The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memangkas proyeksi perekonomian Indonesia dari 5,0% menjadi 4,8%. Demikian proyeksi tahun depan yang semula diperkirakan 5,1% menjadi 4,7%. 

"Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencerminkan dampak dari tarif tersebut (resiprokal AS) terhadap lemahnya permintaan domestik," ujar Group Head & Principal Economist AMRO Allen Ng.

Sementara itu tingkat inflasi Indonesia yang semula diprediksi 2,2% di tahun ini dan 2,7% di tahun depan direvisi menjadi 1,5% di 2025 dan 1,9% di 2026. (Mir/I-1)

Read Entire Article