Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 20 juta warga Indonesia telah memanfaatkan program cek kesehatan gratis (CKG) yang digelar untuk umum maupun sekolah per 22 Agustus 2025.
Dari 20 juta tersebut, terdiri dari 19.402.547 dari kelompok umum atau reguler. Sementara itu CKG Sekolah sudah melayani 682.602 peserta didik, yang terdiri atas kelompok SD 496.020 murid, SMP 124.022 murid, SMA 70.950 murid dan lainnya 1.610 murid.
Rata-rata, saat ini CKG telah diikuti sekitar 340.000 orang per harinya seperti disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.
“Partisipasi masyarakat menunjukkan kesadaran semakin besar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, baik untuk pencegahan maupun deteksi dini,” ujar Aji mengutip keterangan tertulis.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa masalah kesehatan yang dialami masyarakat berbeda pada tiap kelompok usia.
- Bayi baru lahir paling banyak mengalami kelainan saluran empedu (19,3%), disusul berat lahir rendah (6,1%) dan penyakit jantung bawaan kritis (5,9%).
- Balita dan anak prasekolah kerap menghadapi gigi berlubang atau karies (31%), anemia pada anak usia 2 tahun (9,2%), serta stunting (5,6%).
- Kelompok dewasa didominasi masalah aktivitas fisik kurang (95,9%), gigi karies (43,3%), dan obesitas sentral (34,9%).
Deteksi Dini Cegah Masalah Kesehatan yang Lebih Bera
tDari temuan tersebut menegaskan bahwa deteksi dini merupakan kunci untuk mencegah masalah kesehatan menjadi lebih berat dan membebani masyarakat maupun negara.
“Dengan CKG, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, sehingga langkah pencegahan dan intervensi lebih cepat dilakukan,” jelasnya.
Maka Aji mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan program CKG di fasilitas layanan kesehatan terdekat dan sekolah.
Tentang Cek Kesehatan Gratis
Cek Kesehatan Gratis merupakan salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto. CKG untuk umum digelar pada 10 Februari 2025. Sementara, CKG Sekolah yang menyasar anak-anak usia SD hingga SMA yang sederajat pada awal Agustus 2025.
Hingga saat ini CKG telah dilakukan di 38 provinsi, 510 kabupaten/kota, dan 10.132 Puskesmas. Layanan diberikan di fasilitas kesehatan, sekolah, dan komunitas.
Cepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Profesor Asnawi Abdullah mengatakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merupakan upaya pemerintah agar masyarakat aktif melakukan upaya pencegahan sebelum jatuh sakit. Selama ini praktik yang dilakukan masyarakat kebanyakan adalah mendatangi fasilitas kesehatan (faskes).
"CKG ini sebenarnya untuk mengubah paradigma kita yang biasanya datang ke faskes saat sakit tapi akan kita ubah paradigma datang ke faskes saat sehat," kata Asnawi.
Selain itu, CKG juga membuat masyarakat mendeteksi dini penyakit sedini mungkin. Sehingga, penyakit tidak keburu parah baru ketahuan.
"Kita kurangi faktor-faktor risiko tersebut yang berpotensi menimbulkan penyakit di masa mendatang," kata Asnawi saat kick off CKG Sekolah di Tangerang Selatan, Senin, 4 Agustus 2025.
Bila saat pemeriksaan kesehatan ditemukan penyakit maka pasien bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan. Bila puskesmas tidak mampu menangani maka bisa dirujuk ke rumah sakit bila menggunakan pembiayaan program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.