Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Iran Masoud Pezeshkian memberikan sinyal terbuka bahwa negaranya saat ini sedang berada dalam situasi yang terancam. Bukan dari keamanan, keadaan yang dialami Iran saat ini berkaitan dengan krisis air karena cuaca panas tinggi yang memicu kekeringan.
Dalam sebuah laporan kantor berita semi-resmi Tasnim pada hari Kamis (31/7/2025), Pezeshkian mengatakan konsumsi air yang berlebihan saat ini dapat menyebabkan Iran menghadapi kekeringan yang parah pada bulan September. Maka itu, ia meminta warga untuk mengelola sumber daya dan konsumsi secara bijak.
"Di Teheran, jika kita tidak dapat mengelola dan masyarakat tidak bekerja sama dalam mengendalikan konsumsi, tidak akan ada air lagi di bendungan pada bulan September atau Oktober," kata Pezeshkian dalam pidatonya.
Iran telah menghadapi kondisi kekeringan selama lima tahun terakhir. Selain itu, Organisasi Meteorologi mencatat penurunan curah hujan sebesar 40% selama empat bulan terakhir dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang.
Konsumsi air yang berlebihan merupakan tantangan besar bagi pengelolaan air di Iran. Kepala perusahaan air dan air limbah provinsi Teheran, Mohsen Ardakani, mengatakan kepada kantor berita Mehr bahwa 70% penduduk Teheran mengkonsumsi lebih dari standar 130 liter per hari.
Manajemen sumber daya alam juga telah menjadi tantangan kronis bagi pihak berwenang, baik itu konsumsi gas alam maupun penggunaan air. Hal ini karena solusinya memerlukan reformasi besar, terutama di sektor pertanian yang menyumbang sebanyak 80% dari konsumsi air.
"Pengabaian terhadap pembangunan berkelanjutan telah menyebabkan fakta bahwa kita sekarang menghadapi banyak masalah lingkungan seperti tekanan air," kata direktur Organisasi Perlindungan Lingkungan, Sheena Ansar, kepada media pemerintah pada hari Kamis.
Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, cuaca yang menembus 50C telah menyerang sejumlah titik di Iran, termasuk Ibu Kota Teheran. Hal ini menambah parah kondisi stok air di negara itu yang sudah kritis.
"Waduk-waduk bendungan yang memasok air ke Teheran saat ini berada pada level terendah dalam satu abad, setelah bertahun-tahun penurunan curah hujan yang stabil," kata perusahaan pengelolaan air provinsi Teheran pekan lalu seraya meminta penggunaan air dikurangi "setidaknya 20%".
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Negara Eropa Ini Krisis Air, Raja Arab Turun Tangan Beri Bantuan