Liputan6.com, Jakarta Film horor Mama: Pesan dari Neraka siap menghantui layar lebar Indonesia mulai 11 September 2025. Diadaptasi dari konten viral YouTube Nessie Judge, film ini menghadirkan kisah mencekam yang berbeda dari kebanyakan film horor dengan adegan klenik. Film ini menawarkan kengerian melalui pesan teks misterius dari dunia lain.
Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, cerita berfokus pada Putri, anak dari peramal tarot ternama, yang harus menghadapi misteri seputar kematian ibunya. Ketegangan dimulai ketika Putri menerima pesan singkat dari nomor sang ibu yang sudah meninggal. Dari sinilah, film membawa penonton dalam perjalanan penuh teka-teki dan horor psikologis.
Dengan pendekatan visual yang lebih modern, film ini menawarkan warna baru dalam perfilman horor Indonesia. Simak fakta menarik Mama: Pesan dari Neraka dirangkum Liputan6, Senin (8/9).
1. Kematian Peramal Membuka Pintu Teror
Dikutip dari KapanLagi, Sari (Nova Eliza) merupakan seorang peramal tarot ternama, dikenal sebagai sosok pendiam namun sangat dihormati kalangan elit. Ia tak hanya memiliki kemampuan membaca masa depan, tapi juga menyimpan rahasia besar yang tak diketahui anak semata wayangnya, Putri. Kematian Sari secara tragis tak hanya meninggalkan luka, tapi juga membuka pintu menuju misteri masa lalu.
Putri, diperankan Callista Arum, harus menghadapi duka mendalam sambil mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Namun, segala sesuatu menjadi janggal ketika hal-hal ganjil mulai bermunculan setelah pemakaman ibunya. Meninggalnya Sari justru mengawali babak baru dalam hidup Putri yang dipenuhi tanda-tanda tak kasatmata.
Rahasia sang ibu perlahan terbuka melalui kejadian-kejadian aneh yang tidak bisa dijelaskan secara logika. Ketika orang lain menganggap Sari telah pergi selamanya, Putri justru merasa ibunya masih mengawasinya bukan secara fisik, tetapi melalui cara yang jauh lebih menyeramkan.
2. Pesan Singkat Jadi Sumber Teror Baru
Teror sebenarnya dimulai bukan dari suara aneh atau penampakan, melainkan dari pesan teks. Putri menerima SMS dari nomor sang ibu, padahal sang ibu sudah dikubur. Awalnya ia mengira hanya iseng atau salah sambung, tapi isi pesan terlalu personal dan terlalu tepat untuk diabaikan.
Pesan-pesan itu bukan sekadar ucapan kosong. Mereka mengarah pada kejadian-kejadian yang pernah dialami Putri bersama ibunya. Semakin banyak pesan datang, semakin kuat keterkaitan antara masa lalu Sari dan teror yang kini mengejar Putri. Film ini dengan cerdas mengubah medium teknologi menjadi alat penyebar ketakutan.
Fenomena ini membuat Putri mulai mempertanyakan realitas. Apakah ibunya benar-benar telah pergi? Ataukah ada kekuatan yang berusaha menyampaikan sesuatu? Setiap pesan menjadi teka-teki, dan setiap jawaban justru membuka pintu ke kengerian berikutnya. Pesan dari neraka benar-benar hidup dalam film ini.
3. Deretan Aktor Ternama Perkuat Ketegangan Cerita
Untuk membangun dunia horor yang meyakinkan, film ini diperkuat oleh pemeran papan atas Indonesia. Nova Eliza tampil memukau sebagai Sari, sang peramal yang penuh misteri. Ia tak hanya tampil menawan, tapi juga harus menghadapi adegan menantang seperti tidur di kuburan bersama pocong, yang memicu serangan panik karena fobia ruang sempit.
Callista Arum, sebagai tokoh utama Putri, berhasil menampilkan evolusi karakter dari gadis lugu menjadi seseorang yang berani menghadapi kenyataan menyeramkan. Dukungan dari Hannah Al Rashid, Raihan Khan, dan Andy /Rif memperkuat dimensi cerita yang rumit dan mencekam. Masing-masing karakter membawa konflik dan peran penting dalam teror yang dialami Putri.
Tak hanya dari segi akting, penulisan karakter dalam film ini dibuat untuk menyimpan banyak kejutan. Penonton akan diajak menebak siapa yang sebenarnya bisa dipercaya, dan siapa yang justru menjadi bagian dari rahasia gelap keluarga Sari. Ini bukan sekadar horor, tapi juga thriller psikologis.
4. Kucing Jadi Pemeran Pendukung Tak Terduga
Satu hal menarik yang menjadi sorotan adalah kehadiran seekor kucing bernama Ciyo dalam film ini. Binatang ini bukan sekadar pelengkap, tapi berperan penting dalam menambah intensitas horor dan menjadi simbol dari kehadiran sang arwah. Syuting bersama binatang bukan hal mudah, apalagi bagi Hannah Al Rashid yang ternyata punya alergi kucing.
Menurut Hannah, syuting dengan Ciyo membutuhkan kesabaran ekstra karena mood kucing sangat sulit ditebak. Ada adegan yang memakan waktu jauh lebih lama hanya karena Ciyo tidak dalam kondisi “bekerja”. Callista Arum juga menyebut interaksi dengan kucing memperlambat proses syuting, namun sangat vital untuk membangun atmosfer.
Menariknya, kehadiran Ciyo justru menciptakan aura ketidakpastian yang kontras dengan elemen teknologi dalam cerita. Antara nalar dan intuisi, antara digital dan binatang, film ini menciptakan perpaduan horor yang segar dan berbeda dari biasanya.
5. Horor Modern Tanpa Klenik, Fokus pada Teror Psikologis
Film Mama: Pesan dari Neraka tidak menggunakan klenik atau simbol-simbol mistis tradisional seperti kebanyakan film horor Indonesia. Sebaliknya, film ini memilih pendekatan urban horror, dengan menyoroti teknologi sebagai sumber kengerian. Ponsel, SMS, dan kartu tarot menjadi alat pemicu rasa takut yang terasa dekat dengan penonton modern.
Unsur tarot menjadi elemen penting dalam membangun latar belakang karakter Sari. Untuk peran ini, Nova Eliza bahkan harus belajar langsung dari ahli tarot agar bisa memahami filosofi dan simbolisme kartu-kartu tersebut. Hal ini menambah kekuatan narasi sekaligus membuat plot terasa realistis.
“Karena ngambil unsurnya, tuh, dari tarot dan chat. Lebih modern dan nggak klenik yang berbau dukun atau apa gitu, sih,” kata salah satu pemeran, Callista Arum.
5 Pertanyaan dan Jawaban Seputar Film Mama: Pesan Dari Neraka (People Also Ask)
1. Kapan film Mama: Pesan dari Neraka tayang?
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 11 September 2025.
2. Apakah film ini diangkat dari kisah nyata?
Tidak. Film ini diadaptasi dari konten viral YouTube Nessie Judge yang berjudul “MAMA”, bukan kisah nyata.
3. Siapa pemeran utama film ini?
Nova Eliza sebagai Sari, Callista Arum sebagai Putri, serta Hannah Al Rashid, Raihan Khan, dan Andy /Rif sebagai pendukung.
4. Apa keunikan film ini dibanding film horor lain?
Menggunakan elemen modern seperti pesan ponsel dan tarot, dan fokus pada horor psikologis, bukan klenik.
5. Kenapa ada kucing di film ini?
Kucing bernama Ciyo menjadi simbol misteri dan unsur penting dalam membangun suasana horor dalam cerita.