Jakarta (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengevaluasi sistem keamanan bagi seluruh perwakilan di luar negeri menyusul penembakan salah satu staf Kedutaan Besar Indonesia di Lima, Peru.
“Pemerintah, khususnya Kemlu, perlu segera mengevaluasi sistem keamanan bagi seluruh perwakilan RI di luar negeri termasuk penempatan personel, koordinasi dengan aparat lokal, dan mitigasi risiko,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.
Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima, Peru meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal di Lima.
Dave menuturkan bahwa peristiwa tersebut adalah tragedi yang sangat mengusik rasa kemanusiaan dan menjadi perhatian serius bagi Komisi I DPR RI.
“Sebagai mitra kerja Kementerian Luar Negeri, kami mendorong langkah-langkah konkret untuk memastikan perlindungan, keadilan, dan akuntabilitas dalam kasus ini,” ucapnya.
Komisi I DPR RI juga mendesak agar otoritas Peru melakukan investigasi yang menyeluruh dan transparan, serta memastikan pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku, dengan pengawalan aktif dari Kemlu melalui jalur diplomatik dan hukum.
Negara, sambungnya, juga wajib hadir memberikan pendampingan psikologis, hukum, dan administratif kepada keluarga almarhum, serta menjamin pemenuhan hak-hak beliau sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan diplomat.
Dave turut menekankan bahwa Komisi I DPR RI akan meminta penjelasan resmi dari Kemlu terkait kronologi, respons awal, dan rencana tindak lanjut sebagai bagian dari upaya memperkuat akuntabilitas dan perbaikan sistem ke depan.
“Kami percaya bahwa pengabdian almarhum Zetro adalah wujud nyata dari semangat diplomasi Indonesia. Tragedi ini tidak boleh berlalu tanpa kejelasan hukum dan perbaikan sistemik. Komisi I DPR RI akan terus mengawal proses ini demi kehormatan dan keselamatan para diplomat kita di seluruh dunia,” kata dia.
Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lima, Senin malam waktu setempat.
Menurut laporan media setempat Panamericana Television, staf KBRI tersebut meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.
Menurut informasi dari pihak kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru lima bulan yang lalu. Ia sebelumnya bertugas di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne.
Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). KBRI Lima juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa tersebut.
Baca juga: Sugiono hubungi Menlu Peru, harapkan atensi kasus penembakan staf KBRI
Baca juga: Indonesia minta Peru selidiki tuntas penembakan staf KBRI Lima
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.