Menurut Cleveland Clinic (2023), skin barrier yang rusak ditandai oleh perubahan pada kondisi kulit yang dapat terlihat maupun terasa. Beberapa tanda utamanya antara lain:
1. Kulit Terasa Kering dan Kasar
Salah satu tanda paling umum skin barrier rusak adalah kulit yang kehilangan kelembapan alaminya. Lapisan pelindung yang normal seharusnya mampu menahan air di dalam kulit. Namun, ketika rusak, kelembapan mudah menguap sehingga kulit tampak kering, terasa kasar, bahkan bersisik. Pada kasus yang lebih parah, bisa muncul retakan kecil yang membuat kulit semakin rentan terhadap iritasi.
2. Muncul Rasa Gatal dan Sensasi Tidak Nyaman
Kulit yang tidak terlindungi dengan baik cenderung lebih sensitif. Akibatnya, rasa gatal sering muncul meski tidak ada pemicu jelas, seperti alergi atau gigitan serangga. Sensasi perih, terbakar, atau menyengat juga dapat terasa terutama saat menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif, misalnya retinol, AHA, atau BHA.
3. Kemerahan dan Inflamasi
Peradangan adalah reaksi alami kulit ketika pelindungnya melemah. Kulit akan lebih mudah memerah, terutama setelah terpapar sinar matahari, polusi, atau produk skincare yang terlalu keras. Pada beberapa orang, kemerahan bisa muncul di area tertentu seperti pipi atau sekitar hidung, sementara pada kasus yang lebih parah dapat meluas ke hampir seluruh wajah.
4. Jerawat dan Breakout Lebih Mudah Muncul
Skin barrier yang rusak membuat kulit tidak mampu melawan bakteri penyebab jerawat secara efektif. Akibatnya, jerawat, bruntusan, hingga komedo lebih mudah muncul. Bahkan, perawatan jerawat yang biasanya efektif bisa terasa tidak membantu karena masalah utamanya ada pada lapisan pelindung kulit yang terganggu.
5. Kulit Terasa Lebih Sensitif dari Biasanya
Jika kulit tiba-tiba bereaksi berlebihan terhadap produk skincare atau make-up yang sebelumnya aman digunakan, hal ini bisa menjadi tanda skin barrier melemah. Sensitivitas meningkat karena lapisan pelindung tidak lagi mampu memblokir zat asing dengan baik. Produk yang tadinya ringan bisa terasa perih, gatal, atau menimbulkan ruam.
6. Proses Penyembuhan Luka Menjadi Lebih Lambat
Kulit sehat dengan skin barrier kuat mampu memperbaiki dirinya dengan cepat saat terjadi luka kecil, lecet, atau iritasi. Namun, ketika lapisan ini rusak, proses penyembuhan melambat. Luka kecil bisa bertahan lebih lama, dan kulit tampak lebih kusam serta kurang sehat karena regenerasi terganggu.
7. Tekstur Kulit Tidak Merata
Skin barrier yang terganggu juga memengaruhi tekstur kulit. Permukaan kulit bisa terasa tidak rata, muncul bintik kasar, bahkan terlihat kusam. Hal ini terjadi karena lapisan pelindung tidak mampu menjaga keseimbangan minyak dan air di kulit, sehingga menyebabkan penumpukan sel kulit mati.